Siang ini emosi serasa dicuci, diubek-ubek oleh perahu kertas dari Dee.
Kisahnya mengalun, menghanyutkan imaji dan mimpi bersama Keenan dan Kugy.
Belajar tentang cinta, tentang hati, tentang pengorbanan, tentang sahabat, tentang keluarga, tentang belajar, tentang memberi, tentang berbagi, tentang bermimpi, tentang menulis, tentang berjuang, tentang sakit, tentang menunggu, tentang diri sendiri, tentang bertahan, tentang ketulusan, tentang pilihan.
Rangkaian kata-katanya menggandeng untuk ikut bersama Noni, Eko, Karel, Remi, Luhde, Poyan, Bimo, untuk mengenal dan berada bersama Keenan dan Kugy.
Lukisan yang tergambar lewat kata-kata itu begitu hidup, membuat emosi yang berada jauh dari Keenan dan Kugy turut terayun, teraduk. Membuat sepasang mata tidak mampu menampung tetesan-tetesan yang juga merasakan.
Seperti baru saja menjalani program pencucian emosi dan perasaan dan impian.
Mengingatkan untuk berterima kasih atas apa yang ada, untuk menghargai rasa yang ada, untuk menyayangi dia yang ada, untuk sanggup merasa apa yang benar dirasa, dan untuk berani memimpikan apa yang belum ada.
Hai Nena,
Went directly to your link after approving your comment in my blog.
Thank you for such a heartful ‘review’. Mudah2an pencucian emosinya menjadi sesuatu yang bermakna untuk perjalanan hati dan hidupmu π
~ D ~
Udah dikasih bukunya sama seorang temen, jadi bener2 penasaran dengan tulisan, perasaan diaduk2 itu :p
Hai, Nena, akhirnya mampir kesini π
love is indeed complicated…
hehehe π
indeed… π can’t agree more!
*curcol*
aku sudah beli! tapi masih dibungkus… π
ayo dibaca chika! bagus banget.. membuat kita mengiris2 hati gitu..
bagus yaa…? mau beli tapi yakin belom sempet baca, jadi ntar2 deh kalo udah sempet baca…
*masukin ke list must buy book*
bagus banget Dita.. atau, menurutku sih bagus banget.. mendingan spare 1 hari atau setengah hari untuk baca ini, soalnya begitu mulai susah berhenti.. hehe.. *endorsing perahu kertas*